Laman

Kamis, 10 Februari 2011

Kepemimpinan Strategis

Mungkin anda menganggap apa yang akan saya bahas pada kesempatan ini adalah hal yang biasa atau hal ini sudah basi bagi anda apalagi yang menggeluti dunia kemahasiswaan atau organisasi. Ini hanya sebuah pemikiran yang coba dibagikan dan berharapa bisa memunculkan diskusi yang mendalam.Dan ini juga gagasan dengan harapan natinya bisa bermanfaat bagi teman-teman yang aktif didunia kemahasiswaan dan korganisasian.


Sebelum kita membahas lebih jauh tentang pemimpin atau kepemimpinan ada baiknya kita membahas tentang defenisinya. Dalam banyak referensi seperti buku, artikel,atau essay memiliki defenisi yang berbeda-beda dalam menggambarkan tentang pemimpin dan kepemimpinan. Oleh karena itu agar kita memperoleh persamaan dalam membahas tentang pemimpin dan kepemimpinan maka kita perlu memulai pembahasannya dari substansi. Substansi dari pemimpin adalah berada pada suatu kelompok atau organisasi, memiliki atau mampu mempengaruhi orang-orang dalam kelompok itu, dan memiliki visi atau tujuan. Jadi defenisi dari pemimpin adalah orang yang memiliki atau mampu mempengaruhi orang-orang dalam satu kelompok atau organisasi untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan kepemimpinan adalah pengaruh. Atau jika kita mencoba menggambarkan lebih jauh, kepemimpinan adalah seni, skill, atau kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain dalam suatu kelompok/organisasi untuk mencapai tujuan bersama.


Kemudian dalam berorganisasi ada beberapa bentuk-bentuk kepemimpinan yang biasa diterapkan diantaranya kepemimpinan demokratis, kepemimpinan otoriter, dan kepemimpinan kebebasan penuh. Demokrasi sebagaimana yang kita ketahui adalah pemerintahan dari rakyat,oleh rakyat, dan untuk rakyat. Tetapi dalam pembahasan tentang kepemimpinan demokrasi dalam konteks kelompok atau organisasi adalah sebuah bentuk kepemimpinan dimana kebijakan, tindakan, dan keputusan dari suatu organisasi diputuskan bersama antara semua komponen organisasi itu. Bentuk kepemimpinan ini merupakan bentuk yang paling ideal karena mampu memberikan ruang yang sebesar-besarnya bagi setiap orang/anggota untuk berfikir dan belajar serta mengeluarkan ide-ide cemerlangnya. Kepemimpinan demokratis ini juga menghilangkan intervensi sehingga setiap anggota bekerja berdasarkan inisiatifnya dan hasil yang diperoleh juga maksimal.


Berikutnya kepemimpinan otoriter, adalah bentuk kepemimpinan dimana kebijakan,keputusan, atau tindakan yang dilakukan semuanya ditentukan oleh pimpinan atau ketua secara mutlak.Harus diakui bentuk kepemimpinan ini memiliki banyak kekurangan diantaranya tidak memberikan ruang bagi ide dan kreatifitas bagi anggota, anggota melakukan tugas dan tanggungjawabnya secara terpaksa sehingga hasil yang akan dicapai berpotensi tidak maksimal. Tetapi dengan banyaknya kelemahan dan kekurangan pada bentuk kepemimpinan ini bukan berarti kita tidak boleh menggunakannya. Dalam kondisi yang terpaksa dimana eksistensi organisasi atau kelompok terancam serta anggota yang tidak lagi cooperative dan cenderung lari dari tanggung jawab, seorang pemimpin yang bias melihat situasi harus mengambil langkah yang otoriter.


Dan yang terakhir bentuk kepemimpinan kebebasan penuh, adalah bentuk kepemimpinan dimana kebijakan, keputusan, dan tindakan dilakukan sebebasnya oleh anggota tanpa koordinasi ke pimpinan atau ketua. Ini mungkin terasa aneh, tapi jika anda melihat anggota sudah dapat dipercaya dan memiliki kapasitas yang cukup untuk mengambil keputusan atau tindakan maka kita biasa menerapkan bentuk kepemimpinan ini. Bentuk kepemimpinan ini juga memberika ruang aktifitas dan kreatifitas yang seluas-luasnya bagi anggota. Tetapi kebebasan itu asalkan tidak mengancam organisasi dan selalu dalam koridor tujuan bersama.

Jika kita perhatikan bentuk-bentuk kepemimpinan tadi saling bernegasi dan pastinya kita akan cenderung memilih bentuk kepemimpinan demokratis. Tetapi yang perlu kita perhatikan sebenarnya adalah bukan kita memandang kaku kesemuanya. Semua bentuk kepemimpinan tadi bisa dikombinasikan sesuai dengan kebutuhan. Disinilah seorang pemimpin harus mampu melihat situasi sekitarnya dan mengambil tindakan yang tepat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar