Laman

Rabu, 11 Mei 2011

Analisis Situasi

Sebagai kelanjutan dari tulisan sebelumnya tentang kepemimpinan strategis, dimana kemampuan tentang menganalisis situasi memiliki peran penting dalam menentukan tindakan dan arah dari sebuah organisasi atau lemabaga khususnya dalam tahap perencanaan.

Berbicara tentang tahap perencanaan, ini merupakan bagian yang sangat penting dalam sebuah lembaga. Disini meletakkan dasar tentang apa, untuk apa, dan bagaimana sebuah organisasi bisa berjalan. Oleh karena itu perlu sebuah metode yang tepat dalam merencanakan sesuatu. Dan dalam konteks kelembagaan sendiri tahap perencanaan sendiri biasanya dilakukan saat penyusunan program kerja.

Untuk menghasilkan tahap perencanaan yang maksimal maka kita perlu sebuah metode yang tepat, salah satunya adalah analisis situasi. Analisis situasi sebenarnya sebuah pendekatan agar dalam proses perencanaan program kerja kita bisa membahasnya secara sistematis dan segala informasi mengenai tahap perencanaan bisa terklarifikasi.

Analisis situasi itu sendiri terdiri atas beberapa analisis antara lain ;
  1. Analisis Masalah
  2. Analisis Situasi
  3. Analisis Kebutuhan
Ketiga analisis diatas memiliki fungsi masing-masing dalam menggambarkan kondisi organisasi dan penggambaran inilah yang kita butuhkan dalam menjalankan tahap perencanaan.

Pertama, analisis masalah adalah sebuah metode agar kita mampu menentukan akar masalah dari berbagai masalah yang terjadi dalam sebuah lembaga atau realita. Untuk melakukan analisis masalah dengan menggunakan pendekatan ekspektasi (baca, harapan) dan pendekatan realita (baca, masalah). Segala informasi tentang harapan dan realita dieksplorasi kemudian diklarifikasi. Misalnya jika proses ini dilakukan dalam kelompok maka sebaiknya ada kelompok yang mengeksplorasi tentang harapan dari sebuah lembaga baik yang sifatnya harapan tingkatan anggota maupun tingkatan lembaga itu sendiri. Dan kelompok yang lain juga melakukan eksplorasi terhadap realita dalam hal ini masalah. Setelah mengeksplorasi maka setiap hal yang ditemukan kemudian dibentuk dalam keyword (kata kunci) dan diklasifikasikan. Membuat bagan alur atau mensistematiskan/analisis pohon hasil klasifikasi tadi dengan prinsip sebab akibat sehingga nantinya kita bisa tahu yang mana merupakan daun masalah, batang masalah, dan akar masalah. Perlunya keseriusan dalam melakukan analisis masalah ini agar jangan sampai bentuk penyelasian/ terapi masalah tidak samapai menyelesaikan akar masalah sehingga nantinya masalah itu bisa muncul kembali.

Kedua, analisis situasi adalah metode pendekatan dalam berupaya menggambarkan kondisi obyektif pada sebuah lembaga atau organisasi. Untuk melakukan analisis ini dibagi dalam beberapa klasifikasi gambaran obyektif yaitu; Strenghnes (kekuatan), Weaknes (kelemahan), Opportunity (peluang), dan Treat (ancaman). Analisis ini juga biasa disebut dengan analisis SWOT. Pentingnya analsisis ini dalam menentukan metode pelaksanaan program atau rencana kerja karena dengan adanya gambaran obyektif ini maka kita tidak akan overload dalam melakukan sesuatu sehingga setiap rencana kerja yang diputuskan dapat efektif dan efisien. Selain itu dengan melihat gambaran tentang kelemahan dan ancaman kita juga bisa menurunkannya kedalam program kerja untuk yaitu upaya dalam menghilangkan kelemahan dan acaman yang dimiliki oleh suatu lembaga.

Ketiga, analisis kebutuhan adalah pendekatan analisis untuk memberikan gambaran obyektif tentang kebutuhan dari suatu lembaga baik sifatnya secara kelembagaan atau kebutuhan yang sifatnya untuk anggota. Tak bisa dipungkiri dalam menjalankan sebuah lembaga membutuhkan banyak kelengkapan atau hal-hal yang memudahkan jalannya suatu lembaga. Selain itu anggota dalam suatu lembaga juga pasti mengharapkan sesuatu hal yang lembaga bisa berikan atau fasilitasi. Olehnya dengan mengeksplorasi kebutuhan lembaga dan anggota nantinya kita bisa juga menurunkannya dalam program dan rencana kerja.

Ketiga analisis ini saya harap bisa membantu teman-teman dalam melakuka tahapan perencanaan dari suatu program. Dan biasanya analisis yang saya paparkan ini paling tepat digunakan saat tahapan rapat kerja (raker) dalam suatu kepengurusan. Harus saya akui bahwa tahapan yang saya paparkan tadi cukup panjang dan cukup menyita waktu, tetapi jika kita menerapkan metode ini maka seluruh anggota kepengurusan merasa terlibat langsung dalam penyusunan program kerja dan yang lebh utama lagi setiap program yang kita rencanakan memiliki landasan dan dasar yang jelas. Salam Sehat Indonesia..!!