Laman

Minggu, 23 Mei 2010

Tukang Beca Tadi Subuh

04.00 WITA,Jalan Hertasning, perempatan toddopuli-tamalate. Sempat diri termenung, lihat dua manusia pengayuh becak terlelap tepat didepan pagar kantor yang tidak teduh dan tanpa alas, diselimuti asap tipis dari obat nyamuk bakar dan itupun sudah hampir habis. Terpikir apa mereka tukang becak yang baru masuk kota ini dengan membawa mimpi tentang kota besar hasil didikan TV dan Koran-koran, atau memang selama ini mereka menggelandang dengan tetap memegang harapan tentang perubahan nasib. Mereka begitu lelap, mungkin karena kerasnya hari-hari yang harus dilewati, atau juga mungkin karena mimpi yang mereka nikmati sebagai dunia lain yang mampu merubah keadaannya. Ya, mungkin.