Laman

Selasa, 10 Agustus 2010

Kepemimpinan dalam Berbagai Perspektif

Kepemimpinan,sampai saat ini memiliki berbagai defenisi yang sangat variatif sebanyak orang mencoba mendefenisiskan tentang konsep kepemimpinan. Secara luas, defenisi kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut dalam mencapai tujuan, dan adanya proses mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Selain itu, adanya proses mempengaruhi dalam pengorganisasian dan aktifitas-aktifitas untuk mencapai sasaran, memelihara hubungan kerja sama dari orang-orang diluar kelompok atau organisasi.

Kepemimpinan,ada juga yang mengatakannya sebagai proses mengarahkan dan mempengaruhi aktifitas-aktifitas yang ada hubungannya dengan pekerjaan para anggota. Hal ini dikarenakan adanya tiga implikasi didalamnya yaitu : (1) kepemimpinan melibatkan orang lain baik itu bawahan maupun pengikut, (2) kepemimpinan melibatkan pendistribusian kekuasaan antara pemimpin dan anggota kelompok, karena anggota kelompok bukanlah tanpa daya, (3) adanya kemampuan untuk menggunakan bentuk kekuasaan yang berbeda untuk mempengaruhi tingkah laku pengikutnya melalui berbagai cara.

Kepemimpinan juga terkadang dipahami sebagai kekuatan atau kemampuan untuk menggerakkan dan mempengaruhi orang. Ada juga yang memandang kepemimpinan sebagai alat, saran, atau proses untuk membujuk orang agar bersedia melakukan sesuatu secara sukarela/sukacita. Adapun factor-faktor yang dapat menggerakkan atau mempengaruhi perilaku orang yaitu karena ancaman, penghargaan, otoritas, ketergantungan, dan bujukan.

Berdasarkan uraian di atas, kepemimpinan itu hakikatnya adalah:
  • Proses mempengaruhi atau memberi contoh dari pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
  • Seni mempengaruhi dan mengarahkan orang dengan cara kepatuhan, kepercayaan, kehormatan, dan kerja sama yang bersemangat dalam mencapai tujuan bersama.
  • Kemampuan untuk mempengaruhi, memberi inspirasi dan mengarahkan tindakan seseorang atau kelompok untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
  • Melibatkan tiga hal yaitu pemimpin, pengikut, dan situasi tertentu.
  • Suatu kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok untuk mencapai tujuan. Sumber pengaruh dapat secara formal atau tidak formal. Pengaruh formal ada bila pemimpin tersebut memiliki posisi manajerial atau ketua dalam sebuah struktur organisasi. Sedangkan sumber dari pengaruh tidak formal adalah diluar struktur organisasi formal. Olehnya seorang pemimpin bias muncul dengan sendirinya dari dalam organisasi atau ditunjuk secara formal. Dan statu formal atau tidak formal sangat mempengaruhi pengaruh dari seorang pemimpin.
Pemimpin formal (lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif), artinya serang yang ditunjuk sebagai pemimpin, atas dasar keputusan dan pengangkatan resmi untuk memangku suatu jabatan dalamstruktur organisasi dengan segala hak dan kewajiban yang berkaitan dengan posisinya, seperti:
  • Memiliki dasar legalitasnya diperoleh dari penunjukan pihak yang berwenang, artinya memiliki legitimasi.
  • Harus memenuhi beberapa peryaratan tertentu.
  • Mendapatan dukungan dari organisasi formal ataupun atasannya.
  • Memperoleh balas jasa/kompensasi baik materil atau immaterial tertentu.
  • Kemungkinan mendapat peluang untuk promosi, kenaikan pangkat/jabatan, dapat dimutasikan, diberhentikan, dan lain-lain.
  • Mendapatkan reward dan punishment.
  • Memiliki kekuasaan dan wewenang.
Pemimpin Informal (Tokoh masyrakat, pemuka agama, adat, LSM, Guru, Bisnis, dan lain-lain),artinya seseorang yang ditunjuk memimpin secara tidak formal, karena memiliki kualitas unggul, dia mencapai kedudukan sebagai seorang yang mampu mempengarui kondisi psikis dan perilaku suatu kelompok/komunitas tertentu, seperti:
  • Sebagian tidak/belum memiliki acuan formal atau legitimasi sebagai pemimpin.
  • Masa kepemimpinannya, sangat tergantung pada pengakuan dari kelompok atau komunitasnya.
  • Tidak di back up dari organisasi secara formal.
  • Tidak mendapatkan imbalan/kompensasi.
  • Tidak mendapat promosi, kenaikan pangkat, mutasi, dan tidak memiliki atasan.
  • Tidak ada reward dan punishment.
Konsep kepemimpinan erat kaitannya dengan kekuasaan pemimpin dalam memperoleh alat untuk mempengaruhi perilaku para pengikutnya. Terdapat beberapa sumber dan bentuk kekuasaan yaitu kekuasaan paksaan, legitimasi, keahlian, penghargaan, referensi, informasi, dan hubungan.

Pada dasarnya, kemampuan untuk mempengaruhi orang atau suatu kelompok untuk mencapai tujuan tersebut ada unsur kekuasaan didalamnya. Kekuasaan tak lain adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau melakukan apa yang diinginkan oleh pihak lainnya.

Praktik kepemimpinan berkaitan dengan mempengaruhi tingkah laku dan perasaan orang lain baik secara individual maupun kelompok dalam arahan tertentu, sehingga melalui kepemimpinan merujuk pada proses untuk membantu mengarahkan dan memobilisasi orang atau ide-idenya.

Berdasarkan uraian di atas dapat diidentifikasi beberapa komponen dalam kepemimpinan yaitu:
  • Adanya pemimpin dan orang lain yang dipimpin atau pengikutnya.
  • Adanya proses mempengaruhi dari pemimpin kepada orang lain melalui berbagai kekuatan.
  • Adanya tujuan akhir yang ingin dicapai bersama dengan adanya kepemimpinan itu.
  • Kepemimpinan bisa muncul dalam suatu organisasi atau tanpa adanya organisasi tertentu.
  • Pemimpin dapat diangkat secara formal atau dipilih oleh pengikutnya.
  • Kepemimpinan berada dalam situasi tertentu baik situasi pengikut maupun lingkungan eksternalnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar