Laman

Sabtu, 20 Agustus 2011

Membudayakan Ramadhan

Bulan suci ramadhan atau lebih sering disebut bulan ramadhan saja telah menjadi bagian yang tak terpisah bagi umat muslim karena selain merupakan bagian dari salah satu ibadah syariat dalam Islam juga telah menjadi budaya tersendiri utamanya bagi umat muslim Indonesia.  Keistimewaanya bulan ramadhan tentunya dari berbagai macam ibadah dan rutinitas keagamaan mulai dari puasa,sholat malam,dan limpahan pahala yang berlipat dibandingkan dengan bulan-bulan lainya. Selama ramadhan seolah-olah umat muslim berlomba dalam setiap rutinitas ibadah bahkan banyak yang memberikan waktu yang lebih dibandingkan bulan selain ramdhan,beberapa daerah malah memberikan liburan sekolah selama ramadhan dengan dalih untuk kekhuyukan beribadah. Atmosfer kehidupan masyarakat seolah berubah dan lebih hangat selama ramadhan. Bisa dibilanng bulan ramadhan seolah-olah menjadi sarana refresh bagi diri manusia,menjadikan dan mengarahkan manusia untuk kembali kefitrahnya.


Dalam kacamata perilaku dan budaya masyarakat,bulan ramadhan telah menjelma menjadi budaya tersendiri tidak hanya sekedar tuntunan syariat. Luapan kegembiraan menyambut dan menjalani rutinitas selama ramadhan didukung dengan perubahan-perubahan dalam setiap segi kehidupan mulai dari kantor,sekolah, bahkan media baik cetak maupun elektronik memberikan penyajian dan tayangan khusus selama ramadhan. Perubahan paling terasa bisa dilihat dari perilaku, orang-orang jauh lebih mudah tersenyum, lebih bersabar,dan yang pasti menunjukkan sisi ideal dari seorang manusia. Lingkungan sosial juga mengalami perubahan yang sangat berarti, interaksi sosial jauh lebih masif ditunjang dengan suasana yang hangat. Bagi mereka yang jarang berkumpul dengan keluarga dengan alasan kesibukan,bulan ramdhan seolah memberikan waktu untuk lebih sering berkumpul dengan keluarga minimal untuk sahur dan berbuka. Peningkatan interaksi dapat dilihat juga melalui ramainya orang-orang untuk berjamaah dimasjid. Semangat untuk berbagi juga terlihat begitu besar selama ramadhan,orang-orang berlomba-lomba untuk mensedekahkan harta miliknya.

Sebuah pertanyaan yang menarik yang saya pikir perlu kita jawab bersama,mungkinkah menjadikan setiap bulan adalah bulan ramadhan? Disini yang saya maksud adalah bukan dalam arti syariatnya tetapi nilai dan spiritnya.Nilai dimana setiap manusia harus senantiasa menjalankan fungsi-fungsi kemanusiaanya, nilai dimana kita jauh lebih sering meningkatkan interaksi dengan masyarakat, nilai dimana kita jauh lebih sering berbagi dan berbuat untuk orang lain. Bukan hal yang mustahil andai kita bisa melihat sisi lain dari ramadhan tidak hanya sekedar sebuah tuntunan syariat tetapi media untuk mengingatkan kembali akan peran manusia itu sendiri. Bisa dibayangkan bagaimana bangsa ini anda setiap saat spirit ramadhan kita jadikan bagian dalam menjalani rutinitas keseharian kita. Wassalam...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar